Saudaraku,
Janganlah engkau putus asa, kerana putus asa bukanlah akhlak seorang muslim. Ketahuilah bahawa kenyataan hari ini adalah mimpi hari kemarin, dan impian hari ini adalah kenyataan di hari esok. Waktu masih panjang dan hasrat akan terwujudnya kedamaian masih tertanam dalam jiwa masyarakat kita, meski fenomena-fenomena kerusakan dan kemaksiatan menghantui mereka. Yang lemah tidak akan lemah sepanjang hidupnya dan yang kuat tidak akan selamanya kuat. Allah swt. berfirman;
"Dan Kami hendak memberi karunia kepada orang-orang yang tertindas di bumi (Mesir) itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi (bumi), dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman serta tenteranya apa yang selalu mereka khawatirkan dan mereka itu," (Al-Qashash: 5-6)
Saturday, September 24, 2011
Sunday, September 11, 2011
Sebelum Kamu Berta'aruf
Wahai ikhwan jangan mudah untuk kau mengatakan ta’aruf dengan seseorang. Fahami duhulu apa erti ta’aruf itu sebenarnya sebelum kau berani mengatakannya. Jangan dikotori sucinya makna ta’aruf itu sendiri, sebuah syariat harus ditegakkan untuk itu lebih baik diam jika belum sedia untuk menjalaninya.
Mampukah setiap dari kita memikul semua perasaan cinta dan kasih sayang yang benar-benar sesuai dengan syariat? Cinta harus diuruskan dengan baik, terutama cinta pada Allah SWT, Rasulullah SAW, cinta terhadap orang-orang soleh dan beriman. Jadi tidak harus memberi cinta secara murahan atau bahkan melanggar syariat Allah SWT.
Bagaimanakah ciri – ciri ta’aruf Islami yang sebenar dalam mencipta rumah tangga:
1.Melakukan Istikharoh dengan sekhusyuk-khusyuknya
Setelah anda mendapatkan data dan foto, lakukanlah istikharah dengan sebaik-baiknya, agar Allah SWT memberikan jawapan yang terbaik. Dalam melakukan istikharah ini, janganlah ada kecenderungan pada calon yang diberikan kepada kita. Tapi ikhlaskanlah semua keputusannya pada Allah SWT. Luruskan niat kita, bahawa kita berkahwin atas alasan benar-benar ingin membentuk rumah tangga yang sakinah mawaddah warohmah. Seseorang biasanya akan mendapat sesuatu sesuai dengan apa yang diniatkannya.
Sunday, September 4, 2011
Bagaikan Berpuasa Setahun..
Abu Ayyub al-Anshari radhiallaahu 'anhu meriwayatkan, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun." (HR. Muslim)
Imam Ahmad dan an-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban dalam "Shahih" mereka)
Imam Ahmad dan an-Nasa'i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh." (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban dalam "Shahih" mereka)
Wednesday, May 4, 2011
"Sami'naa wa Ata'naa"
"Wahai Rasulullah, teruskan apa yang Allah perlihatkan kepadamu, dan kami akan bersamamu. Demi Allah, kami tidak akan mengatakan kepadamu sebagaimana Bani Israel kepada Musa, "Pergilah berjuang engkau bersama Tuhanmu, biarkan kami dudul menanti di sini". Sebaliknya kami akan berkata padamu, pergilah engkau berjuang bersama Tuhanmu, sesungguhnya kami akan bersamamu sebagai pejuang. Demi Yang Mengutuskan kamu dengan kebenaran, kalau kamu membawa kami bergerak ke Bark al-Ghimad sekalipun, nescaya kami akan sanggup mengharunginya". -Al-Miqdad bin 'Amru RA-
Subscribe to:
Posts (Atom)